Pembibitan
F0 atau PDA
PDA umur 10 hari setelah inokulasi
indukan jamur
tampak miselium sudah 90% menyebar
tampak miselium sudah 90% menyebar
Posting kali
ini kami akan menjelaskan sedikit sepanjang pengalaman dan pengetahuan kami
mengenai pembuatan bibit jamur tiram.
Bibit utama F0 yang langsung diturunkan atau diambil dari spora jamur langsung sering disebut dengan PDA.
Bibit utama F0 yang langsung diturunkan atau diambil dari spora jamur langsung sering disebut dengan PDA.
Dari satu botol PDA ini bisa menghasilkan sekitar 30 botol F1
Dari satu
botol F1 bisa menghasilkan sekitar 50-70 botol F2
Dari satu
botol F2 bisa menghasilkan 40 bagog jamur tiram putih..
Kalau
diurut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram
putih.., kita bisa menghasilkan 30 botol F1 untuk menjadi 1500 botol F2 yang
bisa menghasilkan 60.000 baglog jamur tiram putih.. Subhanallah...
Jadi memang, jangan takut gagal dalam membuat PDA.., jika dalam membuat 20 botol PDA ada yang berhasil cuma 1 saja.., maka kita sudah bisa membuat pabrik jamur yang menghasilkan 60.000 baglog jamur tiram putih.. luar biasa bukan...???????
Ok.. Sekarang
apa aja yang perlu disiapkan...??
Bahan:
1. Kentang
dalam kondisi baik.. mulus, tidak ada bintik banyak, tidak ada noda busuk..
pokoknya yang paling bagus. Dibutuhkan 200 gram saja.
2. Dextrosa
sebanyak 20gram. Dextrosa ini dapat dibeli di apotek, atau di toko
laboratorium.
3. Agar
powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20 gram saja.
4. Air
sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air destilasi. Bisa dengan membeli air
mineral kemasan yang kualitas baik.
5. Kapas
steril dan plastik tutup secukupnya.
Langkah membuat cairan PDA :
1. Kupas
dengan baik kentang, lalu potong berbentuk kubus kecil2 dengan ukuran sekitar
1cm3. Timbang sehingga didapat sekitar 200 gram.
2. Cucilah
kentang hingga bersih, lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi sebanyak 1
liter air selama kurang lebih 20 menit.
3. Ambillah
air rebusan tadi dan saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur, dan tambah
dengan air steril sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali.
4. Campurlah
dalam cairan tadi 20 gram dextrosa dan 20 gram agar powder lalu aduk dengan
merata dengan kecepatan normal sehingga benar-benar larut dengan baik.
5. Campuran tadi adalah cairan PDA. Masukkan cairan
PDA ini di botol pipih setinggi 50-100 mm saja Lalu tutup dengan menggunakan
kapas steril dan kemudian tutup dengan plastik dan diberi karet hingga
benar-benar rapat.
Catatan :
botol yang dipilih adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau botol
whiski ukuran kecil. sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus
botol dengan air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat
bibit PDA, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama
dalam menunjang keberhasilannya.
6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol tadi menggunakan Autoclave selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120 derajat C. Bagi kita yang mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa menggunakana panci presto bertekanan. Lama sterilisasi media dalam panci presto adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih 45menit-60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul..
7. Setelah
itu, jangan langsung dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37 derajat
C. Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar
cairan bisa melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya
dalam meletakkan tidur ini, jangan sampai cairan mencapai mulut botol.
Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan bibit yang didapat dari jamur langsung.
Langkah Inokulasi PDA :
Yang perlu
disiapkan adalah :
1. Ruang
inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, kami membuatnya dengan kotak dari
kayu ukuran 0,7mx2mx0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi dengan
tripleks melamin putih agar bersih dan steril.
2.
Jarum/gagang dari stainlesssteel
3. Bunsen
atau kompor spirtus
4. Kapas
steril
5. Pemantik
api
6. Alkohol
7. gelas
steril
Langkahnya adalah :
1. Semprot
ruang inokulasi dengan alkohol hingga steril.. biarkan selama kurang lebih 20
menit.
2. Masukkan
semua alat ke dalamnya.
3. Siapkan
dan masukkan botol-botol PDA
4. Siapkan
pula jamurnya.. Pilih jamur yang baik, kondisi yang muda, tidak basah, memiliki
batang tunggal yang besar dan keras. kondisi yang putih bersih.
5. Nyalakan
bunzen, lalu ambil jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung ganggang
tadi di api bunzen hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk
mensterilkan dan membunuh kuman
6. Dinginkan
ganggang dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril.
7. Ambil
jamur (o ia, sebelum inokulasi, semprot tangan dengan alkohol dengan merata
hingga benar2 steril juga) sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora
yang banyak kira-kira di dekat gagang tapi masih di tudungnya.
8.
Menggunakan jarum/gagang tadi, ambil potongan kecil dari jamur seukuran
kira-kira 2-3mm2. Pastikan mengambilnya menggunakan ujung jarum yang sudah
benar2 steril tadi dan tidak menyentuh bagian luar dari jarum.
9. Ambil
botol PDA dan dekatkan dengan api bunzen, perlahan bukalah kapas (semua proses
harus dekat dengan api agar pasti kondisi free dari kuman dan bakteri), lalu
masukkan cuilan jamur tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas
steril tadi dan juga dengan plastik dan diberi karet...
10. Sekali
lagi karena penting!! SEmua proses harus dekat dengan api bunzen.
Letakkan botol PDA yang sudah diinokulasi dengan jamur tadi di ruang yang steril, bersih.
Periksa
terus terhadap kontaminasi...
Jika berhasil, maka bisa dilihat dalam waktu 3-4 hari saja yang diindikasikan dengan menyebarnya miselium putih di permukaan agar PDA.
Jika
miselium sudah merata seluruhnya selama kurang lebih 7 hari-10 hari, maka PDA
sudah siap untuk diinokulasikan ke botol F1.
Sekali lagi,
tidak perlu kecewa jika proses ini gagal. Dalam membuat 10 botol, bisa jadi 1
saja sudah Alhamdulillah.. karena sudah bisa membuat pabrik jamur tiram putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada